kotabontang.net - Daeng Nae, perampok sadis dibekuk tim reserse Polres Bontang dan Polda Kaltim. Dua perwira polisi yakni Kasat Reskrim Polres Bontang AKP Ade Harri Sistriawan dan Kanit Jatanras Polda Kaltim AKP Arman bahu membahu mengejar Daeng Nae si kapten.
Kerja keras dua perwira polisi ini tak sia-sia. Bak detektif Conan, lewat penelusuran detil olah TKP, membuat sketsa pelaku, serta memanfaatkan jaringan, Daeng Nae terendus jejaknya.
Kejahatan Daeng Nae terjadi pada Minggu 10 Januari 2016 lalu. Daeng Nae merampok toko emas dan membunuh Amir pemiliknya. Emas dan uang milik korban digondol Daeng Nae dan komplotannya.
"Kami membuat tim khusus, dua perwira ini berpartner, dan dengan teknik konvensional dalam dua minggu mengungkap pelaku," kata Dirkrimum Polda Kaltim Kombes Tommy Watuliu, Jumat (22/1/2016).
Di lokasi tak ada CCTV, keterangan benar-benar mengandalkan saksi-saksi. Hingga kemudian dibuat sketsa pelaku. "Ada saksi yang mengenali logat pelaku dari satu daerah, dan kami kemudian membuka jaringan dengan Polda Sulsel," jelas Tommy.
![]() |
AKP Arman dan AKP Ade Harri |
AKP Ade Harri yang juga Akpol 2006 ini, dan AKP Amran kemudian melacak Daeng Nae, dan Jumat pagi tadi pelaku utama perampokan ini dibekuk di Jeneponto.
"Home base pelaku memang di daerah Jeneponto. Pelaku ini residivis buruan Polda Sulsel. Jadi ternyata pelaku sebelum merampok di Bontang, sebelumnya melakukan dua kali perampokan," urai dia.
Penangkapan yang dilakukan di Jeneponto ini berlangsung seru. Perampok sadis ini saat disergap berupaya melakukan perlawanan.
"Terpaksa kami lumpuhkan di kakinya," tegas Tommy.
Kini Daeng Nae sudah ditahan di Polda Kaltim. Dia akan mempertanggungjawabkan perbuatan sadisnya. Polisi juga kini mengejar anggota komplotan Daeng Nae yang lainnya.
"Untuk masyarakat, kami juga berpesan apabila membuka usaha dengan profit yang cukup besar seperti toko emas, betul-betul memperkuat infrastruktur pengamanan, agar pelaku kejahatan berpikir dua kali melakukan tindakan kriminal," tutup dia.
Via : detik.com