kotabontang.net - China dikenal dengan banyak hal, mulai dari tembok besar China yang menjadi warisan sejarah dan budaya, hingga pemandangannya yang indah. Namun hal yang paling populer dari China bagi perdagangan dunia adalah benda-benda palsu atau KW yang mereka hasilkan. Mulai dari tas, elektronik, hingga benda lainnya.
Tak hanya tas dan benda elektronik, makanan pun bisa dipalsukan di negara ini. Banyak makanan palsu yang hingga saat ini diproduksi dan tersebar di China. Bahkan salah satunya sudah sampai di Indonesia, yaitu beras yang terbuat dari plastik.
Pada tahun 2007, padagang kaki lima di cina membuat pangsit dan roti/bolu kukus dengan campuran kardus, lemak babi dan penyedap rasa. Karton atau sobekan kardus direndam dalam cairan soda agar lunak lalu dicincang dan dicacah kemudian dicampur dengan lemak babi. Campuran diisi dalam adonan lalu dikukus.
Susu Palsu
Pada tahun 2009, sekitar 53.000 anak-anak dan bayi China keracunan produk susu yang dicampur melamin. Setidaknya 4 bayi meninggal karena hal ini. Menambahkan melamin ke dalam produk susu adalah cara pemalsuan susu, dengan penambahan melamin akan meningkatkan kadar protein susu sehingga seolah-olah pada saat diperiksa kadar proteinnya menjadi tinggi. Meningkatkan kandungan protein tanpa perlu memperbesar kandungan protein yang asli akan menekan biaya produksi susu. Melamin dalam susu bersifat tidak larut dalam air, sehingga dapat menyebabkan batu ginjal dan kandung kemih, bahkan kanker yang dapat menjadi penyebab kerusakan dari fungsi saluran kemih, hingga gagal ginjal.
Telur Ayam Palsu
Telur Ayam juga dipalsukan di Cina. Cangkang telur palsu terbuat dari kalsium karbonat. Kuning telur dan putih telur terbuat dari natrium alginat, tawas, gelatin. ‘Putih telur’ dibuat dengan melarutkan sodium alginate dalam air. Larutan tersebut akan terlihat seperti cairan bening yang kental dan sulit membedakannya dengan putih telur asli. ‘Kuning telur’ dibuat dengan tambahan cairan pigmen kuning dan memadatkannya ke dalam kalsium klorida. Akhirnya, ‘putih telur’ dan ‘kuning telur’ dibungkus ke dalam ‘kulit telur’ yang dibuat dari kalsium karbonat ditambahkan tepung kanji atau bubuk kuning telur pada ‘kuning telur’ tersebut, tekstur dari sebuah telur buatan setelah dimasak hampir identik dengan telur yang sebenarnya.
Bihun/Mie Palsu
Pada tahun 2010, sejumlah besar bihun dibuat dengan gandum busuk dan zat aditif yang berpotensi karsinogenik dijual di China selatan. Sampai dengan 50 pabrik di Dongguan kota dekat Hong Kong memproduksi sekitar 500.000 kilogram mie/bihun sehari, menggunakan gandum basi dan berjamur.
Beras Palsu
Pada tahun 2011, menurut mingguan berbahasa Korea " Weekly Hong Kong " memberitakan, media Singapura mengklaim bahwa beras palsu sedang didistribusikan di kota Cina, Taiyuan, di provinsi Shaanxi. Ini merupakan gabungan dari kentang, ubi jalar, dan plastik. Dibuat dengan mencampur kentang dan ubi jalar ke dalam cetakan biji-bijian beras, kemudian ditambahkan resin sintetis, karenanya setelah dimasak ' nasi ' ini tetap keras. Resin sintetis tersebut juga bisa sangat berbahaya jika dikonsumsi. Seorang pejabat Asosiasi Restoran Cina mengatakan bahwa makan tiga mangkuk nasi palsu ini akan seperti makan satu kantong plastik.
Pada September 2013, Supermall AEON di Jepang kedapatan juga menjual beras palsu ini, yang tertulis asli Jepang ternyata beras palsu dari China.
Daging Babi Bercahaya Biru
Pada tahun yang sama ( 2011), Seorang wanita membeli satu kilogram daging babi dari pasar basah di Gao Yang North Road. Setelah itu, ia taruh babi sisa tadi di atas meja kecil di dapur. Pada pukul 23:00, Miss Chen bangkit dari tempat tidur dan tiba-tiba melihat cahaya biru datang dari dapur, dan ternyata cahaya biru terang itu berasal dari babi tadi.
Penduduk lain dari kota Changsha satu demi satu menemukan bahwa daging babi yang mereka beli dari supermarket memancarkan cahaya biru di malam hari. Setelah fenomena ini dilaporkan oleh media, Komisi Keamanan Pangan Changsha memobilisasi upaya bisnis, peternakan, industri dan perdagangan, kesehatan, dan departemen lain dan pada saat yang sama mengundang para ahli untuk berpartisipasi dalam penyelidikan.
Para ahli menemukan " babi bercahaya biru " itu terkontaminasi bakteri sekunder, yaitu phosphorescent bacteria, bakteri yang dapat berpendar cahaya.
Anggur Palsu
Pada bulan Maret 2012 menurut laporan Reuters, Master of Wine Jeannie Cho Lee mencicipi anggur palsu di sebuah pesta makan malam di Hong Kong. Pembuat wine palsu mengambil keuntungan dari lonjakan anggur impor, biasanya wine/anggur yang dipalsukan ditujukan untuk pelanggan China yang tidak berpengalaman soal wine.
Daging Sapi Palsu
Shanghaiist memberitakan pada bulan Oktober 2013, kepolisian Xi'an di provinsi Shaanxi menyita lebih dari 20.000 kg daging sapi palsu sebagai barang bukti. Keenam pabrik yang memproduksinya telah ditutup.
Daging sapi palsu ini dibuat dari daging babi dengan tambahan bahan kimia seperti lilin paraffin dan garam industri, agar tampilannya seperti daging sapi. Menurut The Daily Meal, daging babi lebih murah dan lebih mudah diproduksi daripada daging sapi.
Want China Times juga memberitakan pabrik tersebut mengolah daging babi di malam hari, lalu menjualnya ke pasar setempat keesokan harinya.
Daging Kambing Palsu
Reuters melaporkan Mei 2013, kepolisian China telah memutus jaringan kriminal yang menjual daging tikus, rubah, dan cerpelai (sejenis musang) sebagai daging kambing. Sebanyak 63 orang tersangka terkait jaringan tersebut ditangkap. Salah satu pelaku bernama Wei menggunakan bahan-bahan tambahan untuk membumbui daging palsu tersebut. Kemudian, ia menjualnya sebagai daging kambing di beberapa pasar di Provinsi Shanghai dan Jiangsu, RRC. Menurut Kementerian Keamanan Masyarakat China, sejak akhir Januari 2013, sudah 904 orang tersangka yang ditahan karena terlibat dalam kejahatan terkait dengan daging, termasuk memproduksi daging sapi dan kambing dari hewan seperti tikus, musang dan rubah. Pihak berwenang melaporkan, sebanyak 382 kasus dugaan kejahatan di industri makanan yang ditemukan dalam kampanye selama tiga bulan yang digalakkan Departemen Keamanan Publik pada Januari 2013, Kementerian juga melaporkan selain memproduksi daging palsu berlabel, para pemalsu juga menggunakan bahan kimia yang dilarang dalam pengolahan produk, menjual daging terinfeksi berbagai penyakit dan menyuntikkan air ke daging untuk menaikkan berat.
Kacang Walnut Palsu
Pernahkah Anda bayangkan kacang walnut/kenari yang Anda makan sudah dikeluarkan isinya dan diisi kembali dengan bahan bangunan seperti semen kemudian kulitnya direkatkan dengan lem? Inilah yang terjadi di Zhengzhou, Provinsi Henan, China. Penipuan seperti ini melipatgandakan keuntungan mereka
http://www.thecontroversialfiles.net/2013/05/chinas-top-9-fake-foods.html