Beberapa sumber Tribunnews.com di dunia JAV yang tak mau disebutkan mengungkapkan hal yang menarik.
"Benar sekali produksi kami sedang menurun sehingga kami melakukan daur ulang. Dalam arti film porno yang lama mungkin belum pernah dilihat anak muda sekarang, ditayangkan lagi, diperbanyak dan dijual lagi. Sehingga bisa meningkatkan penghasilan usaha," kata seorang senior produser JAV kepada Tribunnews.com, Sabtu (29/11/2014).
Pada hakekatnya penonton JAV sebenarnya hanya melihat film dan permainan artis yang baik serta muda. Tidak kenal artis tidak masalah karena dapat memuaskan sang lelaki.
"Selain itu bagi yang sudah tua dan méngetahui artis di zamannya tersebut, pasti ingin melihat lagi karena tahu dia artis hebat, seksi dan permainannya bagus. Semacam kangen kepada artis zaman nya yang pernah disayangnya zaman muda lalu. Maka dia akan beli produk daur ulang tersebut," ungkapnya.
Kesulitan sebenarnya juga karena anak muda Jepang semakin sedikit saat ini dan yang muda pun ingin seperti instant populer, tetapi tanpa pengetahuan atau tanpa kematangan berakting.
"Sehingga hasilnya mentah kurang enak ditonton dan kacangan," katanya.
"Sudah keluar uang banyak untuk artis muda yang tidak dikenal, hasil mainnya kurang matang, sulit laku terjual.
Akan lebih mudah daur ulang, tak repot dan murah, tetapi tetap masih bisa menghasilkan banyak," jelasnya.